Pandemi virus
Corona telah menghasilkan laju perubahan di dunia kerja yang didukung
perkembangan teknologi. Sekitar hampir tiga bulan transformasi bekerja diubah
menjadi bekerja dari rumah atau work from home. Bahkan bukan hanya di dunia
kerja dalam dunia pendidikan juga mempraktikkan hal yang sama menjadi belajar
dari rumah.
Pekerjaan jarak jauh telah
membuat transformasi teknologi digital di dunia kerja jauh lebih maju dan
terlihat jelas meski di tengah krisis virus.
Teknologi cloud yakni gabungan
pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet memungkinkan
mendorong perubahan yang lebih cepat di dunia kerja. Meskipun banyak pemimpin
bisnis yang mengatakan hal tersebut terlalu banyak mendulang risiko.
Teknologi Bekerja Jarak Jauh
Percepatan
inovasi di dunia teknologi perangkat lunak dapat menjalankan pekerjaan dari
jarak jauh dan menjaga pekerja tetap aman di tengah pandemi Corona. Maka dapat
dikatakan teknologi clould atau kecerdasan buatan merupakan alat yang dapat
menyelesaikan pekerjaan secara tidak langsung atau jarak jauh.
Contohnya di tengah pandemi
Corona bahkan sebelum Corona berbagai sektor industri telah memperluas
bisnisnya di berbagai wilayah, namun mereka tetap dapat mengontrol kinerja
bisnisnya meskipun dari jarak jauh.
Keputusan Dibuat Berdasarkan Teknologi Analitik
Pandemi global
virus korona telah membuat penawaran dan permintaan di banyak industri tidak
stabil. Saat ini metode prediksi atau peramalan pada sektor bisnis tidak lagi
berfungsi. Namun, teknologi analitik yang lebih banyak digunakan dalam dunia
kerja. Metode ini diprediksi dapat memperkirakan masa depan berdasarkan data.
Teknologi analitik prediktif
menggunakan data, algoritme statistik, dan teknik pembelajaran mesin untuk
mengidentifikasi kemungkinan hasil di masa mendatang berdasarkan data historis.
Pengumpulan data berbasis cloud dan penyajian analitik data akan menghasilkan
keputusan yang dapat dibuat lebih cepat dan lebih kolaboratif.
Wanita Lebih Banyak Berkotribusi
Perusahaan
kini banyak merekrut perempuan dan lebih banyak berkontribusi. Perubahan kini
mengarah pada peningkatan pada keragaman di tenaga kerja. Meskipun perempuan
dinilai akan kesusahan saat mereka hamil dan memiliki anak.
Perusahaan terus membuka peluang nyata jika calon tenaga kerja memiliki
bakat lebih.
Penilaian
bakat pada pekerja saat ini memiliki cara baru. Kemampuan pekerja dapat diakses
dan dilihat meskipun tidak datang ke kantor. Hal ini yang membedakan pekerja di
perusahaan dan pekerja di lapangan, seperti pekerja manufaktur.
Mengutamakan Protokol Keselamatan
Keselamatan di
dunia industri saat ini menjadi penting karena pandemi virus Corona masih
berada di sekeliling Anda. Perusahaan harus mengumpulkan kiat keselamatan untuk
pekerja selama di luar ruangan. Perusahaan dianjurkan untuk selalu banyak
belajar tentang protokol keselamatan di dunia industri. Perusahaan tidak bisa
membuka pabrik atau kantor tanpa protokol kesehatan dan keselamatan. Hal itu,
untuk memberikan karyawan kepercayaan diri untuk kembali bekerja. Inovasi
keselamatan perlu beralih dari dunia industri ke dunia kantor. Perubahan yang
mungkin terjadi termasuk meningkatnya kebutuhan untuk sterilisasi UV, dan
standar ventilasi dan pemurnian udara yang lebih tinggi, baik itu kantor,
restoran, cafe atau hotel. Pandemi mendorong terjadinya banyak perubahan dan
telah melahirkan norma dan praktik baru perekonomian. Krisis pandemi akan
mentransformasi keseluruhan industri sampai di masa akan datang. Semua akan
mengadopsi perkembangan cara-cara digital.
Data terbaru
Kemenkominfo mengatakan bahwa pelaku bisnis UMKM yang sudah terkoneksi dalam
pasar digital baru sekitar 14,6 persen, atau setara dengan 9,4 juta pelaku.
Padahal, di Indonesia terdapat 64,2 juta pelaku UMKM. Secara nasional, sektor
UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan berkontribusi terhadap
60,3 persen dari PDB.
Kemenkominfo memastikan sektor
telekomunikasi mengalami pertumbuhan positif. Pada kuartal I tumbuh mencapai
9,6 persen. Di kuartal II kembali naik di angka 10,88 persen.
“Sektor digital dan infokom
(informasi dan komunikasi) menyimpan peluang yang begitu besar dalam
pengembangannya di masa sekarang dan akan datang. Sektor infokom satu-satunya
yang tumbuh positif bahkan dalam dua digit di Kuartal II 2020, yaitu 10,88
persen,” ujar Staf Khusus Menteri Kominfo, Dedy Permadi dalam keterangan
tertulis yang diterima InfoPublik, Sabtu (12/9/2020).
Telekomunikasi memang masih
sangat potensial untuk dikembangkan dan masih menyimpan optimisme yang sangat
tinggi di tengah pandemi. “Di saat sektor lain sedang lesu, sektor ini masih
bisa bertahan bahkan tumbuh dengan nilai yang cukup signifikan. Nah, 10,88
persen ini berkontribusi terhadap 4,66 persen pada PDB. Dibandingkan dengan
2019, meningkat 1,2 persen,” ungkap Dedy.
Melihat struktur ekonomi digital
di Indonesia, pada tahun 2019, ekonomi digital memiliki valuasi sekitar USD 40
miliar. Ini sama artinya berkontribusi pada sekitar 11 persen dari total PDB,
dengan pertumbuhan sekitar 49 persen per tahun. “Ini pertumbuhan yang luar
biasa besar. Ada optimisme di tahun 2025 nanti valuasi ekonomi digital kita
akan bernilai antara USD 130-140 miliar,” paparnya.
Tren positif pertumbuhan ekonomi
di sektor telekomunikasi tidak lepas dari meningkatnya penggunaan jaringan data
internet. Sejak pandemi melanda Indonesia, kebijakan pembatasan sosial diberlakukan,
traffic penggunaan data internet mengalami kenaikan mencapai 10-30 persen.
Peningkatan itu di antaranya terkonsentrasi pada penggunaan media sosial,
streaming, aplikasi layanan video-conference, belajar online, dan games.
“Sinyal 4G baru menjangkau 49,33
persen dari luas wilayah daratan di Indonesia. Artinya, separuh lebih wilayah
Indonesia belum ter-cover oleh sinyal 4G. Sedangkan dari total desa/kelurahan,
ada 12.548 yang belum terjangkau sinyal 4G. Dari jumlah itu, 9.113
desa/kelurahan berada di wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan),” jelas
Dedy Permadi.
Pemerataan Infrastruktur
Dengan
kebutuhan ekonomi yang sangat menggantungkan teknologi seperti sekarang,
pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk memastikan seluruh bagian wilayah
Indonesia bisa ter-cover.
“Untuk coverage, kami melihatnya
pada populasi. Kalau secara geografis masih kurang dari 50 persen. Kalau
populasi, jaringan 4G kita sudah 95 persen. Kami bersama berbagai operator
seluler yang ada ikut membantu agar nantinya desa yang sekarang ini belum
ter-cover bisa segera mendapatkan sinyal 4G,” jelas Direktur Utama Telkom Indonesia,
Ririek Adriansyah.
“(Untuk coverage) ada sekitar
3.400-an desa yang non-3T, ada yang di tengah Jawa. Tapi memang kondisinya
cukup challenging. Tapi kita akan siap bangun. Dan nanti juga pada saatnya
mungkin menggunakan satelit untuk menjangkau mereka,” ujarnya.
Industri telekomunikasi memiliki
mencakup bisnis cukup luas. Perkembangan ekonomi digital yang terus pesat di
Indonesia sangat bergantung pada sektor telekomunikasi.
“Secara umum, di Indonesia masih
ada sekitar 30 persen orang yang belum menggunakan smartphone. Ini menjadi
pe-er kita bersama bagaimana mereka bisa menggunakan smartphone sehingga bisa
mengikuti berbagai kegiatan. Mungkin perlu pemerintah mendorong industri lokal
untuk membuat smartphone murah,” ungkap Ririek.
“Akses adalah langkah pertama.
Ketika masyarakat sudah mendapatkan akses, apa yang akan mereka lakukan itu
menjadi penting. Dari kami, fokusnya adalah bagaimana masyarakat bisa produktif
dengan akses internet yang mereka miliki. Bisa berinvestasi, atau kalau mereka pelaku
usaha, mereka bisa mendapatkan modal,” ungkap co-founder Komunitas Modal
Rakyat, Wafa Taftazani.
Memang dalam beberapa tahun
belakangan, beragam start-up bisnis yang berbasis teknologi informasi
bermunculan. Selain rintisan bisnis permodalan peer-to-peer tersebut, salah
satu perusahaan yang berkembang adalah Ruangguru, yang menyediakan pendidikan
online bagi masyarakat.
“Masalahnya mirip ya. Akses
internet adalah tantangan terbesar. Indonesia wilayahnya sangat luas. Kualitas
internetnya belum merata,” ujar co-founder Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara.
Transformasi digital adalah salah
satu skema percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi. Pelaku usaha
diharapkan bisa beradaptasi dengan transaksi pasar digital.
Referensi:
1. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5059998/6-perubahan-dunia-kerja-dan-teknologi-di-tengah-corona/2
2. http://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/480433/pasar-digital-berkembang-pesat-saat-pandemi-covid-19?show=