Kamis, 30 November 2017

Perbedaan Masyarakat Pedesasaan dan Perkotaan







A.    Masyarakat Pedesaan

Masyarakat Pedesaan adalah  Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini masih sulit berkembang karna tertutup nya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan , sehingga susah menerima hal baru. Namun secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong maupun bahumembahu , jarang sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik  Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat pedesaan:

1.        Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan
2.        Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang harus individualisme
3.        Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk menerima hal baru
4.        Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
5.        Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh

B.     Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan adalah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada umum nya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali pada umum nya muncul lah suatu individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini merupakat ciri-ciri masyarakat perkotaan:

1.      Kehidupan agamanya berkurang karna biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa   mementingkan kelak akhirat nanti
2.      Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain
3.      Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak
4.      Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karna sangat berpengaruh dari budaya luar
5.      Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi

Senin, 30 Oktober 2017

Seandainya Saya Menjadi Kepala Desa





“Seandainya saya menjadi kepala desa”. Mungkin sebagian dari kita akan langsung berkhayal tentang membangun sebuah desa, mengembangkannya, dan mengatur desa tersebut sedemikian rupa seperti apa dan mau dijadikan seperti apa desa itu, yang biasanya kita temukan di dalam game. Tapi pada realitanya membangun desa itu tidak semudah membalikkan telapak tangan ataupun hanya memainkannya seperti sebuah permainan atau game. Pada dasarnya kita harus tahu poin-poin penting pada saat ingin membangun sebuah desa, diantaranya bagaimana keadaan geografisnya, sumber daya alamnya, dan sumber daya manusianya yang berada di desa tersebut. Apabila kita telah mengetahui poin poin pentingnya, maka saatnya kita memberikan ide atau gagasan kita untuk membangun desa tersebut agar desa desa yang ingin kita bangun maju dan seluruh aspek dan bidang yang ada di desa itu dapat digunakan secara maksimal.

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan ide dan gagasan saya tentang sebuah desa yang akan saya bangun, seandainya saya menjadi kepala desa. Saya terlebih dahulu akan memfokuskan perkembangan desa di bidang pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan teknologi, karena menurut saya di zaman gobalisasi ini semua kegiatan menjadi mudah bila dibantu dengan teknologi.

Pertama, saya akan membuat sebuah PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mini jika desa tersebut di daerah yang panas, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) mini apabila di desa tersebut debit air sungainya cukup deras, dan Pembangkit Listrik Menggunakan Kincir Angin apabila angin di desa tersebut cukup besar untuk memberi penerangan. Kenapa saya memilih tiga opsi untuk membuat listrik di awal pembangunan desa tersebut, karena dengan adanya penerangan maupun listrik maka pekerjaan di desa terssebut tidak akan terhambat dengan waktu (malam). Sehingga pada saat malam pun warga masih bisa beraktivitas.

Kedua, saya akan membangun sarana dan prasana transportasi, seperti jalan agar perjalanan semakin singkat, kita tidak perlu berkeliling-keliling dulu untuk sampai ke sebuah tempat, lalu dengan adanya jalan, perkembangan ekonomi di desa akan semakin meningkat, karena perjalanan dari desa ke kota akan terasa cepat, sehingga petani, nelayan, atupun pengerajin di desa yang akan saya bangun akan mudah berpergian untuk berdagang.

Ketiga, saya akan membuat tower sinyal agar warga didesa yang akan saya bangun bisa beradaptasi dengan mudah di zaman globalisasi ini, karena informasi akan sangat mudah didapat, dan bisa jadi akan membuat warga desa semakin kreatif dalam melakukan pekerjaannya sehingga taraf ekonomi di desa tersebut meningkat.

Keempat, saya akan membangun sekolah yang telah difasilitasi dengan teknologi, sehingga anak-anak murid di desa yang akan saya bangun lebih memahami apa yang akan diterangkan oleh guru, karena sarana dan prasarana di desa yang akan saya bangun telah lengkap, dan membuat anak-anak murid lebih kreatif.

Kelima, saya akan membuat festifal-festifal budaya di desa yang akan saya bangun, agar warga desa tersebut tiidak melupakan budayanya sendiri dan terhasut dengan budaya budaya asing yang berlawanan dengan budaya desa tersebut.

Mungkin cukup sampai lima saja ide dan gagasan tentang desa yang akan saya bangun, semoga dikemudian hari ataupun suatu saat nanti bisa terwujud.